Thursday 26 March 2015

METODOLOGI PENULISAN SEJARAH MENTALITAS

SEJARAH MENTALITAS
1.      PENGERTIAN SEJARAH MENTALITAS
Sejarah mentalitas muncul pada 1960-an dan 1970-an sebagai reaksi terhadap determinisme. Seperti diketahui kaum marxis meletakkan kesadaran sebagai superstructure (bangunan atas) yang tidak mempunyai eksistensi sendiri, tetapi ditentukan oleh struktur atau bangunan bawah, yaitu struktur (basis) ekonomi. Orang tidak bebas berkesadaran, sebab kesadarannya ditentukan oleh kondisi material, mentalitas manusia hanyalah bawahan dari kondisi materialnya. Sejarah mentalitas melihat mentalitas sebagai fakta sosial, merdeka dari determinisme apa pun. Oleh karenanya, dikatakan bahwa sejarah mentalitas telah mengangkat mentalitas dari ruang bawah tanah ke ruang bawah atap (form cellar to attic).
Adapun definisi dari sejarah mentalitas menurut michele Vovelle adalah sejarah ketaksadaran kolektif, sejarah tentang mentalitas yang pra-verbal dan pra-refleksif. Dan secara umum sejarah mentalitas dapat diartikan sebagai sejarah yang mengkaji aspek kepercayaan dan sikap-sikap manusia pada masa lalu. Sejarah mentalitas adalah disiplin sejarah yang mengkaji kepribadian kelompok.
2.      BIDANG KAJIAN ATAU SUMBER
Sejarah mentalitas merupakan sebuah kemungkinan yang tidak jauh dari jangkauan ini dapat dilihat bahwa sejarah mentalitas itu:
a)      Dekat dengan tingkat kesadaran masyarakat.
b)      Sumber sejarah mentalitas tersedia dengan mudah.
c)      Sejarah mentalitas tidak memerlukan sumber asing.
Yang menjadi sumber dalam pengumpulan fakta untuk menulis sejarah mentalitas yaitu:
·         Koran
Koran sebagai media yang dapat digunakan sebagai sumber dalam penulisan sejarah, dimana sumber tersebut berupa berita, opini dan iklan.
·         Masyarakat
·         Sejarah lisan
SejarahlisanmerupakansalahsatumetodepenalitiansejarahdalammengumpulkansumberMetode yang digunakanadalahwawancara.Ada 3 hal yang perlu diperhatikan oleh pewawancara dalam melakukan wawancara :
-          Memilih orang yang akandiwawancarai
-          Mengadakanpendekatan
-          Pengembangansuasanadalamwawancara
v  PENDEKATAN DALAM PENULISAN SEJARAH MENTALITAS
Dalam penulisan sejarah mentalitas terdapat pendekatan yang khusus, pendekatan tersebut yaitu verstehen dan imajinasi sejarah.
a.      Verstehen
Wilhelm Dilthey menggunakan verstehen sebagai jalan untuk memahami (bukan menrangkan) sejarah. Sebab, aktor sejarah adalah manusia yang berfikir dan merasa, kita harus memahami perilaku pelaku sejarah sebagai mana pelaku itu sendiri memberi makna perbuatannya, harus menemukan “subjecktif mind”, makna subjectif dan tafsir subjectif pelaku sejarah.
b.      Imajinasi Sejarah
Imajinasi sejarah adalah kamera yang sanggup membuat gambar seperti aslinya, mempunyai kekuatan evocatife atau (merangsang, menggoda), bukan hanya ornamental tetapi strutural.
3.      TEMA DALAM SEJARAH MENTALITAS
Yang menjadi tema dalam penulisan sejarah mentalitas adalah revolusioner, kontra revolusioner, orang-orang militan, kaum-kaum anarkis, perbanditan, pelacuran, petualangan, pembunuhan, kriminalitas, konflik kota-desa, bunuh diri, ketakwarasan, budaya populer, penindasan wanita, kekerasan, aborsi, homo seksualitas dan kematian(sikap, seni dan upacara).

No comments:

Post a Comment