Thursday 26 March 2015

MAKALAH | METODE BELAJAR DENGAN CARA KOOPERATIF (Student Team Achievement division / STAD)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
            Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
            Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar tercipta iklim belajar yang kondusif dan merangsang peserta didik untuk berinteraksi dan berkreasi sehingga tujuan pembelajaran mudah tercapai. Oleh karena itu, dalam memilih dan menerapkan metode mengajar harus disesuaikan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai, karakteristik kelas, kemampuan guru dan waktu yang tersedia.
            Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan pemilihan materi yang efektif agar pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dibawah ini akan dibahas masalah-masalah yang harus diperhatikan seorang guru dalam memberikan materi dalam pembelajaran.

1.2  Rumusan Masalah
-          Konsep-konsep umum yang harus diperhatikan guru dalam pemilihan materi pelajaran.
-          Konsep-konsep psikologis yang harus dipertimbangkan dalam memilih materi.
-          Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan.
-          Pengorganisasian materi.
-          Akibat-akibat jika materi salah.
-          Metode mengajar.
1.3  Tujuan.
-          Untuk mengenal dan memahami konsep-konsep psikologis dan faktor-faktor dalam proses belajar mengajar.
-          Agar dapat membimbing kita dalam proses pembelajaran kedepan.
-          Agar dapat menghindarkan kita supaya tidak terjadi kesalahan dalam belajar.
-          Mengenal metode-metode pembelajaran yang baik dan menarik.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep-konsep umum yang harus diperhatikan guru dalam memilih materi pelajaran.
  1. Belajar merupakan bagian dari perkembangan.
Berkembang dan belajar merupakan dua hal yang berbeda, tetapi berhubungan erat. Dalam perkembangan dituntut belajar, dan dengan belajar ini perkembangan indiidu lebih pesat.
  1. Belajar berlangsung seumur hidup.
Kegiatan belajar dilakukan sejak lahir sampai menjelang kematian, sedikit demi sedikit dan terus-menerus. Perbuatan belajar dilakukan individu baik secara sadar ataupun tidak, disengaja ataupun tidak, direncanakan ataupun tidak.
3.      Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bawaan, faktor lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri.
  1. Belajar mencakup semua aspek kehidupan.
Belajar bukan hanya berkenaan dengan aspek intelektual, tetapi juga aspek sosial, budaya, politik, ekonomi, moral, religi, seni, ketrampilan dan lain-lain.
  1. Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu.
  2. Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru.
  3. Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
  4. Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang sangat kompleks.
  5. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan. Proses kegiatan belajar tidak selalu lancar, adakalanya terjadi kelambatan atau perhentian.
  6. Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan atau bimbingan dari orang lain.

2.2 Konsep-konsep psikologi dalam memilih materi yang relevan.
  1. Orientasi mengajar tidak hanya pada segi pencapaian prestasi akademik, melainkan juga diarahkan untuk mengembangkan sikap dan minat belajar serta potensi dasar siswa.
  2. Topik-topik yang dipilih dan dipelajari didasarkan pada pengalaman anak yang relevan. Pelajaran tidak dipersepsi anak sebagai tugas atau sesuatu yang dipaksakan oleh guru, melainkan sebagai bagian dari atau sebagai alat yang dibutuhkan dalam kehidupan anak.
  3. Metode mengajar yang digunakan harus membuat anak terlibat dalam suatu aktivitas langsung dan bersifat bermain yang menyenangkan.
  4. Dalam proses belajar perlu diprioritaskan kesempatan anak untuk bermain dan bekerjasama dengan orang lain.
  5. Bahan pelajaran yang digunakan hendaknya bahan yang konkret.
  6. Dalam menilai hasil belajar siswa, para guru tidak hanya menekankan aspek kognitif dengan menggunakan tes tulis, tetapi harus mencakup semua domain perilaku anak yang relevan dengan melibatkan sejumlah alat penilaian.

2.3 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih materi.
1)      Masalah-Masalah Internal Belajar.
Dalam interaksi belajar mengajar siswa merupakan kunci utama keberhasilan belajar selama proses belajar yang dilakukan. Proses belajar merupakan aktivitas psikis berkenaan dengan bahan belajar.
Untuk bertindak belajar siswa menghadapi masalah-masalah secara intern. Jika siswa tidak dapat mengatasi masalahnya, maka ia tidak dapat belajar dengan baik. Terdapat beberapa faktor intern yang dialamai dan dihayati oleh siswa dan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Faktor-faktor tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
  1. Sikap terhadap belajar.
  2. Motivasi belajar.
  3. Mengolah bahan belajar.
  4. Menyimpan perolehan hasil belajar.
  5. Menggali hasil belajar yang tersimpan.
  6. Kemampuan berprestasi.
  7. Rasa percaya diri siswa.
  8. Intelegensi dan keberhasilan belajar.
  9. Cita-cita siswa.
2). Faktor-Faktor Ekstern Belajar.
Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsic siswa. Disamping itu proses belajar juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat, bila didorong oleh lingkungan siswa.
Dengan kata lain aktifitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun dengan baik. Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidikan guru di sekolah merupakan factor eksternal belajar. Ditinjau dari segi siswa, maka ditemukan beberapa factor eksternal yang berpengaruh pada aktifias belajar. Faktor-fsktor eksternal tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Guru sebagai pembina siswa belajar.
  2. Prasarana dan sarana pembelajaran.
  3. Kebijakan penilaian.
  4. Lingkungan sosial siswa di sekolah.
e.       Kurikulum sekolah.
Pada garis besarnya sebab-sebab timbulnya masalah belajar pada murid dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu :
Menurut Slameto (2003: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain.
1.        Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa).
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi tiga faktor, yakni:
a)  Faktor jasmaniah.
1)    Faktor kesehatan.
2)    Faktor cacat tubuh.
b)   Faktor psikologis.
1)    Intelegensi.
2)    Bakat.
3)    Motif.
4)    Kematangan.
c)  Faktor kelelahan.
1)  Faktorkelelahanjasmani.
2) Faktor kelelehan rohani
.

2.4 Pengorganisasian materi.
            Pengorganisasian materi pengajaran bertujuan untuk menetapkan pokok-pokok materi yang akan diajarkan dengan membuat ringkasan. Setiap pokok materi harus disesuaikan dengan tujuan intruksional. Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan atau perkembangan siswa pada umumnya, terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan, serta mencakup hal-hal yang bersifat faktual ataupun konseptual. Untuk mendapat kemudahan dalam mengajarkan materi, sebaiknya guru mengidentifikasi jenis-jenis materi yang harus dipelajari siswa. Hal ini disebabkan karena setiap jenis materi apakah termasuk fakta, konsep, prinsip dan prosedur, memerlukan strategi, metode dan media pembelajaran yang berbeda-beda.

2.5 Akibat-akibat jika materi belajar tidak sesuai dengan kemampuan kematangan peserta didik.
Hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh oleh siswa dalam proses pembelajaran yang dituangkan dengan angka maupun dalam pengaplikasian pada kehidupan sehari-hari atas ilmu yang didapat. Hasil belajar  yang tinggi atau rendah  menunjukkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran. Dan ketidak matangan siswa dalam belajar akan membuat pencapaian pembelajaran tidak sempurna, untuk itu maka dilakukan evaluasi kembali.

2.6 Metode mengajar.
1. Metode Ceramah.
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan.
Setiap individu pasti mengalamai proses belajar. Belajar dapat dilakukan oleh siapapun, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun orang tua, dan akan berlangsung seumur hidup. Dalam pendidikan disekolah belajar merupakan kegiatan yang pokok yang harus dilaksanakan. Tujuan pendidikan akan tercapai apabila proses belajar dalam suatu sekolah dapat berlangsung dengan baik, yaitu proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam prosses pembelajaran.
Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil belajar diartikan sebagai hasil ahir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat pengetahuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya

3.2  Saran.
Pendidikan adalah hal yang penting dalam kehidupan terutama untuk menciptakan manusia yang beradab. Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka kritik dan saran untuk makalah kami yang berjudul prinsip- prinsip pemilihan dari penggunaan dari materi belajar disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik masih perlu diberikan agar lebih baik.












DAFTAR PUSTAKA
Buku
R.Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan pembelajaran,Jakarta:Rineka Cipta,1997.
Syah Muhibbin, Psikologi pendidikan dengan Pendekatan Baru,Bandung:Remaja      Rosdakarya,2007
Internet
Hambatan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, www.wikiberita.net, 21 oktober 2011, diakses 28 februari 2012.
Sumarno, Alim, Memahami pelajaran bermakna,www.alim sumarno. Blog-spot.com.diakses 28 februari 2012.

No comments:

Post a Comment