Thursday 26 March 2015

METODOLOGI PENULISAN SEJARAH KEBUDAYAAN DENGAN BERBAGAI PENDEKATAN ILMU

A.    Pengertian Sejarah Kebudayaan
Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan yang mencakup ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat”.
Sudah banyak tulisan tentang manusia dan budaya diterbitkan, terutama dari kajian-kajian antropologi, filsafat, dan jurnalisme. Hampir semua suku di Indonesia yang besar-besar sudah mendapatkan perhatian. Akan tetapi, kajian-kajian itu merupakan pengamatan kontemporer masa kini atau berupa uraian tentang patokan-patokan budaya secara ideal. Pengamatan kontemporer sering melupakan sejarah masa lalu, sedangkan pendekatan “ideal type” tidak merujuk kepada pernyataan historis. Oleh karena itu, kajian secara historis memberi gambaran bagaimana tipe ideal budaya tertentu diaktualisasikan. Studi Darsiti Suratman, Kehidupan Dunia Kraton Surakarta 1830-1939 adalah usaha kearah sejarah kebudayaan, dengan tekanan utama pada kehidupan, kostum, dan upacara-upacara kraton. Disertai yang cukup panjang itu masih belum sempat membicarakan aspek budaya lain seperti kesenian dan kesusastraan, sehingga lebih merupakan kajian sosiologi daripada kebudayaan. Selebihnya, kita sudah banyak memperoleh kajian sejarah tentang cabang tertentu dari kebudayaan, seperti misalnya tari.
            Dalam bahasa Inggris ada perbedaan antara istilah culture dan civilization, dalam bahasa Indonesia terdapat budaya dan peradaban, dan dalam bahasa melayu ada istilah tamadun, yang dapat membuat pembicaraan tentang sejarah kebudayaan menjadi sulit, semata-mata karena terbentur pada peristilahan. Istilah Jerman cultur dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan civilization karena kata cultur dalam bahasa jerman lebih bersifat inklusif daripada culture dalam bahasa Inggris. Istilah peradaban dan tamadun juga mepunyai implikasi, inklusif semacam civilization. Kita tidak akan membedakan dengan jelas kedua istilah itu, tetapi ingin memberi batasan tentang masalah terpenting dalam kajian terhadap gejala kebudayaan atau peradaban.
                        Banyak cara yang telah dilakukan oleh sejarawan kebudayaan dalam mendekati objeknya. Dari sekian banyak sejarawan seperti Voltaire, Guizot, Burckhardt, Lamprecht dan Huizinga,mereka  masing-masing sebagai wakil dari sebuah pendekatan atau zaman.

2. Bidang Kajian/Sumber
            Sejarah kebudayaan dapat diambil melalui sumber-sumber sebagia berikut:
1.      Sumber kajian Antropologi
2.      Filsafat.
3.      Jurnalisme
4.      Lisan.
5.      Sumber dokumentasi tertulis

v   PENDEKATAN DALAM PENULISAN SEJARAH BUDAYA
Dalam penulisan sejarah budaya terdapat pendekat yaitu pendekatan kontemporer dan pendekatan ideal type
·         Pendekatan kontemporer sering melupan sejarah masa lalu
·         Pendekatan ideal type tidak merujuk pada kenyataan historis. Oleh karena itu kajian secara historis m emberi gambaran bagaimana type ideal budaya tertentu di aktualisasikan.

Jika kita memakai pendekatan idealis, maka masalah pokoknya ialah the informing spirit dalam kebudayaan dan peradaban.
Jika kita memaki pendekatan materialis yang kita temukan adalah a whole social order dimana produk estetik dan intelektual hanyalah ekspresi dari kegiatan-kegiatan sisial.

3. Tema dalam Sejarah Kebudayaan
Yang menjadi tema dalam sejarah kebudayaan adalah seperti:
1.      Keseniaan
2.      Peradaban,
3.      Keagamaan
4.      Bahasa
5.      Sistem teknologi

4. Kemungkinan Tema
1.      Peranan masyarakat Pidie dalam mempertahankan keaslian tarian Seudati dari pengaruh perkembangan zaman.
2.      Perubahan tradisi Maulid Nabi di kalangan masyarakat Lhokseumawe akibat pengaruh moderenisasi zaman.
3.      Peranan pemerintah dan masyarakat Gayo dalam mengembangkan tradisi tarian Didong.
4.      Hilangnya pengaruh Kesadaran terhadap budaya Geude-geude dikalangan masyarakat Pidie akibat perkembangan zaman.    


No comments:

Post a Comment