A.
Pengertian
Sejarah Kebudayaan
Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan yang mencakup ilmu pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan, serta
kebiasaan-kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat”.
Sudah banyak tulisan
tentang manusia dan budaya diterbitkan, terutama dari kajian-kajian
antropologi, filsafat, dan jurnalisme. Hampir semua suku di Indonesia yang
besar-besar sudah mendapatkan perhatian. Akan tetapi, kajian-kajian itu
merupakan pengamatan kontemporer masa kini atau berupa uraian tentang
patokan-patokan budaya secara ideal. Pengamatan kontemporer sering melupakan
sejarah masa lalu, sedangkan pendekatan “ideal type” tidak merujuk kepada
pernyataan historis. Oleh karena itu, kajian secara historis memberi gambaran
bagaimana tipe ideal budaya tertentu diaktualisasikan. Studi Darsiti Suratman, Kehidupan Dunia Kraton Surakarta 1830-1939 adalah
usaha kearah sejarah kebudayaan, dengan tekanan utama pada kehidupan, kostum,
dan upacara-upacara kraton. Disertai yang cukup panjang itu masih belum sempat
membicarakan aspek budaya lain seperti kesenian dan kesusastraan, sehingga
lebih merupakan kajian sosiologi daripada kebudayaan. Selebihnya, kita sudah
banyak memperoleh kajian sejarah tentang cabang tertentu dari kebudayaan,
seperti misalnya tari.
Dalam
bahasa Inggris ada perbedaan antara istilah culture
dan civilization, dalam bahasa
Indonesia terdapat budaya dan peradaban, dan dalam bahasa melayu ada istilah
tamadun, yang dapat membuat pembicaraan tentang sejarah kebudayaan menjadi
sulit, semata-mata karena terbentur pada peristilahan. Istilah Jerman cultur
dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan civilization karena kata cultur dalam
bahasa jerman lebih bersifat inklusif daripada culture dalam bahasa Inggris.
Istilah peradaban dan tamadun juga mepunyai implikasi, inklusif semacam
civilization. Kita tidak akan membedakan dengan jelas kedua istilah itu, tetapi
ingin memberi batasan tentang masalah terpenting dalam kajian terhadap gejala
kebudayaan atau peradaban.
Banyak cara yang telah dilakukan
oleh sejarawan kebudayaan dalam mendekati objeknya. Dari sekian banyak
sejarawan seperti Voltaire, Guizot, Burckhardt, Lamprecht dan Huizinga,mereka masing-masing sebagai wakil dari sebuah
pendekatan atau zaman.
2.
Bidang Kajian/Sumber
Sejarah
kebudayaan dapat diambil melalui sumber-sumber sebagia berikut:
1.
Sumber kajian Antropologi
2.
Filsafat.
3.
Jurnalisme
4.
Lisan.
5.
Sumber dokumentasi tertulis
v PENDEKATAN DALAM PENULISAN SEJARAH BUDAYA
Dalam penulisan
sejarah budaya terdapat pendekat yaitu pendekatan kontemporer dan pendekatan
ideal type
·
Pendekatan kontemporer sering melupan
sejarah masa lalu
·
Pendekatan ideal type tidak merujuk pada
kenyataan historis. Oleh karena itu kajian secara historis m emberi gambaran
bagaimana type ideal budaya tertentu di aktualisasikan.
Jika
kita memakai pendekatan idealis, maka masalah pokoknya ialah the informing spirit dalam kebudayaan
dan peradaban.
Jika
kita memaki pendekatan materialis yang kita temukan adalah a whole social order dimana produk estetik dan intelektual hanyalah
ekspresi dari kegiatan-kegiatan sisial.
3.
Tema dalam Sejarah Kebudayaan
Yang menjadi tema dalam
sejarah kebudayaan adalah seperti:
1.
Keseniaan
2.
Peradaban,
3.
Keagamaan
4.
Bahasa
5.
Sistem teknologi
4.
Kemungkinan Tema
1.
Peranan
masyarakat Pidie dalam mempertahankan keaslian tarian Seudati dari pengaruh
perkembangan zaman.
2.
Perubahan
tradisi Maulid Nabi di kalangan masyarakat Lhokseumawe akibat pengaruh
moderenisasi zaman.
3.
Peranan
pemerintah dan masyarakat Gayo dalam mengembangkan tradisi tarian Didong.
4.
Hilangnya
pengaruh Kesadaran terhadap budaya Geude-geude dikalangan masyarakat Pidie
akibat perkembangan zaman.
No comments:
Post a Comment