BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata
sejarah dalam bahasa Arab disebut tarih, yang menurut bahasa berarti ketentuan
masa. Kata tarih juga dipakai dalam arti
perhitungan tahun, seperti keterangan mengenai tahun sebeluum atau sesudah
masehi dipakai sebelum atau sesudah tarih Masehi. Kemudian yang dimaksud dengan
ilmu tarih,ialah ‘’ suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui
keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang telah lampau maupun yang sedang
terjadi. Pendidikan Islam yaitu suatu proses
bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta
didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik . Karena ia merupakan alat
yang dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup
manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya
untuk memperoleh kesejateraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat.
Dalam hal ini, maka kedayagunaan pendidik sebagai alat pembayaran sangat
bergantung pada pemegang alat kunci yang banyak menentukan keberhasilan proses
pendidikan , yang telah berkembang di berbagai daerah dari sistem yang paling
sederhana menuju sistem pendidikan Islam yang modern. Dalam perkembangan
pendidikan Islam, di dalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem
yang bersifat operasional dan teknis terutama tentang metode, alat-alat dan
bentuk kelembagaan. Adapun hal yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan Islam
tetap dapat dipertahankan sesuai dengan ajaran Islam dalam Al-Qur’an dan
As-Sunnah .
Pendidikan Islam menurut Zakiah
Darajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukkan kepada perbaikan
sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri
sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis .Dari berbagai
pengertian pendidikan Islam di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan Islam
adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada
perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya
pribadi muslim yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
Ø Masa
masuk dan berkembangnya islam?
Ø Bagaimana
bentuk system pendidikan islam?
Ø Pengaruh
pendidikan Islam terhadap pendidikan Nasional?
1.3 Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan
mempelajari pendidikan islam yaitu untuk mengetahui bagaimana pendidikan masa
lalu dan masa sekarang serta pengaruhnya pendidikan islam terhadap pendidikan
Nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masa
masuk dan berkembangnya islam
Sejarah telah mencatat
bahwa semua agama baik agama samawi atau agama wad’i yang dikembangkan oleh para pembawanya dan
juga para pengikutnya. Mereka yakin bahwa kebenaran dari tuhan itu harus di
sampaikan kepada umat manusia untuk menjadi pedoman hidup. Di antara
agama-agama besar di dunia ini adalah Yahudi, Nasrani, Islam, Hindu dan Budh,
tetapi yang paling luas dan paling banyak pengikutnya ialah Nasrani dan Islam.
Hal tersebut tentu berhubungan dengan usaha penyiaran oleh para pemeluknya.
Terkadang usaha penyiaran agama bisa berjalan dengan lancar terkadang juga
mengalami banyak kendala.
Pengembangan
dan penyiaran agama islam termasuk paling dinamis dan cepat di bandingkan
dengan agama-agama lainnya. Pada zaman Usman bin affan islam telah masuk di
negeri-negeri bagian timursampai ke Tiongkokyang di bawa oleh para pedagang
zaman di nasti tang. Dalam kurun waktu kurang dari satu abad dari kelahirannya
islam telah tersebar jauh sampai ke Tiongkok, ke Afrika bagian utara, ke Asia
kecil dan ke Asia bagian utara.
Ada
dua faktor utama yang menyebabkan Indonesia mudah di kenal oleh bangsa-bangsa
lain khususnya bangsa timur tengah, yaitu:
Ø Faktor
letak geografisnya yang strategis, Indonesia berada di persimpangan jalan raya
internasoinal dari jurusan timur tengah menuju Tiongkokmelalui lautan dan jalan
menuju benua amerika da Australia
Ø Faktor
kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang di
butuhkan bangsa-bangsa lain misalnya: rempah-rempah
Beberapa
pendapat tentang permulaan islam di Indonesia antra lain sebagai berikut: Bahwa
kedatangan islam pertama di indonesia tidak identik dengan berdirinya kerajaan
islam pertama di Indonesia. Mengingat bahwa pembawa islam ke indonesia adalah
para pedagang , bukan misi tentara dan bukan pelarian politik. Mereka tidak
ambisi langsung mendirikan kerajaan islam. Lagi pula indonesia pada zaman itu
sudah ada kerajaan hindu-budha. Jadi
masa tenggang antara kedatangan orang islam pertama di indonesia dengan
berdirinya kerajaan islam pertama adalah sangat lam.
2.2 Tokoh-Tokoh
Pendidikan Islam Di Indonesia
a. Kyai
haji Ahmad Dahlan (1869-1923)
Cita-citanya
sebagai seorang ulama adalah tegas,yaitu beliau hendak memperbaiki masyarakat
Indonesia berlandaskan agama islam. Usaha-usaha ditujukan untuk hidup beragama.
Keyakinan beliau ialah bahwa untuk membangun masyarakat bangsa haruslah
terlebih dahulu dibangun semangat bangsa
b.
Kyai Haji Hasyim Asy’ari ( 1871-1947)
Sepulang
dari makkah ia membuka pesantren untuk mengamalkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuannya, yaitu pesantren Tebuireng. Pada tahun 1928 beliau menunjuk KH
Ilyas menjadi kepala madrasah Salafiyah. Dibawah pimpinan KH Ilyas dimasukkan
pengetahuan umum kedalam madrasah Salafiyah yaitu:
o
Membaca dan menulis huruf latin
o
Mempelajari bahasa Indonesia
o
Mempelajari ilmu bumi dan sejarah
Indonesia
o
Mempelajari ilmu berhitung
c. Kyai
Abdul Halim (1887-1962)
Dia adalah pelopor gerakan pembaharuan di daerah
Majalengka, Jawa Barat, yang kemudian berkembang menjadi perserikatan ulama,
yang dimulai pada tahun 1911, yang kemudian berubah menjadi persatuan umat
islam. Dan masih banyak tokoh pendidikan islam lainnya yang berusaha untuk
membagikan ilmu pengetahuan nya.
2.3 sistem
pendidikan islam di Indonesia
Pada awal perkembangan
agama islam di Indonesia, pendidikan islam dilaksanakan secara informal.
Seperti yang telah diterangkan, bahwa agama islam datang ke Indonesia dibawa
oleh para pedagang muslim. Sambil berdagang mereka menyiarkan agama islam
kepada orang yang mengelilinginya yaitu
mereka yang membeli barang dagangannya. Begitulah setiap ada kesempatan
mereka memberikan pendidikan dan ajaran agama islam. Pendidikan dan pengajaran
islam secara informal ini ternyata membawa hasil yang sangat baik sekali dan
bahkan mentakjubkan, karena dengan berangsur-angsur tersiarlah agama islam
diseluruh kepulauan Indonesia, mulai sabang sampai Maluku.
Adapun fakor mengapa
islam dapat tersebar dengan cepat di seluruh Indonesia pada waktu itu adalah
sebagai berikut:
a. agama
islam tidak sempit dan tidak berat melakukan aturan-aturannya, bahkan mudah
untuk diturut oleh segala umat.
b. Sedikit
tugas dan kewajiban umat islam
c. Penyiaran
islam itu dilakukan dengan berangsur-angsur
d. Penyiaran
islam dilakukan dengan cara kebijaksanaan dan cara sebaik-baiknya
e. Penyiaraan
islam itu dilakukan dengan perkataan yang mudah di pahami umum, dapat
dimengerti oleh golongan bawah sampai golongan atas.
Adapun susunan
pendidikan dan pengajaran islam pada zaman sultan agung mataram adalah sebagai
berikut:
1. Ringkat
rendah – pengajian Al-Quran
2. Tingkat
menengah- pesantren desa
3. Tingkat
tinggi- pesantren besar
4. Tinggi
tinggi- pesantren keahlian dan perguruan tariqat
2.4 Pendidikan
Islam dan Pendidikan nasional Indonesia
Antara
pendidikan Islam dan pendidikan nasional Indonesia tak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain. Hal ini dapat di telusuri dari dua segi, pertama dari konsep
penyusunan system pendidikan nasional Indonesia itu sendiri, dan yang kedua
dari hakikat pendidikan islam dalam kehidupan beragama kaum muslimin di
Indonesia.
Penyusunan
suatu system pendidikan nasional harus mementingkan masalah-masalah eksistensi
umat manusia pada umumnya dan eksistensi bangsa Indonesia pada khususnya dalam
hubungan dengan masa lampau, masa kini dan kemungkinan-kemungkinan perkembangan
masa depan.
Dilihat
dari segi hakikat pendidikan agama islam, ternyata kegiatan mendidik memang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan agama islam baik keluarga,
masyarakat, lebih-lebih di pusat-pusat peribadatan seperti langgar,surau atau
mesjid yang dikelola oleh seorang petugas yang sekaligus sebagai guru agama.
Sejarah mencatat, bahwa dengan system pendidikan islam seperti yang tersebut
diatas, ditambah dengan usaha-usaha penyiaran agama di masyarakat, hasilnya
sangat memuaskan dan bahkan menakjubkan. Didorong oleh kebutuhan akan
pendidikan yang makin meningkat, maka timbullah lembaga-lembaga pendidikan
keagamaan yang berupa madrasah dan pondok pesantren.
Dari
uraian diatas jelas bahwa lembaga- lembaga pendidikan khusunya lembaga
pendidikan islam merupakan modal dasar dalam menyusun pendidikan nasional
Indonesia. Bangsa Indonesia mayoritas penduduknya beragama islam. Maka
pendidikan yang dilaksanakan oleh umat islam di Indonesia berarti pula menjadi
milik bangsa Indonesia. Kaitan pendidikan islam dengan pendidikan nasional akan
semakin Nampak dalam rumusan pendidikan nasional, yaitu bahwa pendidikan
nasional ialah usaha dasar dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
manusia yang bertaqwa kepada tuhan yang maha esa ,nilai budaya, pengetahuan,
keterampilan, daya ekstetika dan jasmaninya , sehingga ia dapat mengembangkan
dirinya dan bersama-sama dengan sesama membangun masyarakatnya, serta
membudayakan alam sekitarnya. Dari rumusan pendidikan Nasional menunjukkan
bahwa agama menempati kedudukan yang sangat penting dan tak dapat dipisahkan
dalam membangun manusia seutuhnya. Agama memberi motivasi hidup dan kehidupan
serta alat pengembangan dan pengendalian diri yang amat penting. Agama mengatur
hubungan manusia dengan tuhan yang maha esa, hubungan antara manusia dengan
manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya yang
dapat menjamin keselarasan.
Demikian
kaitan antara pendidikan islam dan pendidikan nasional yang ternyata tak dapat
dipisahkan satu sama lain. Pendidikan islam merupakan bagian yang integral dari
system pendidikan nasional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan
islam dengan pendidikan nasional saling berkaitan, Antara pendidikan Islam dan pendidikan nasional Indonesia tak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hal ini dapat di telusuri dari dua
segi, pertama dari konsep penyusunan system pendidikan nasional Indonesia itu
sendiri, dan yang kedua dari hakikat pendidikan islam dalam kehidupan beragama
kaum muslimin di Indonesia. Dengan adanya pendidikan islam maka pendidikan
nasional bisa terbantu dalam segi sarana dan prasarana
3.2
Saran
Dengan
penulisa makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu kami meminta
kritik dan saran agar makalah kami ini
menjadi sepurna, semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermafaat dan
dijadikan modal dalam mempelajari lebih dalam mengenai sejarah pendidikan.
Daftar
pustaka
Zuhairini,
dkk. 2006. Sejarah pendidikan islam.
Jakarta: Bumi aksara
http://islamwiki.blogspot.com/2011/04/makalah-sejarah-pendidikan- islam.html#ixzz1sRIrowyn
No comments:
Post a Comment