Thursday 26 March 2015

MAKALAH | MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarih, yang menurut bahasa berarti ketentuan masa.  Kata tarih juga dipakai dalam arti perhitungan tahun, seperti keterangan mengenai tahun sebeluum atau sesudah masehi dipakai sebelum atau sesudah tarih Masehi. Kemudian yang dimaksud dengan ilmu tarih,ialah ‘’ suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang telah lampau maupun yang sedang terjadi. Pendidikan Islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik . Karena ia merupakan alat yang dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya untuk memperoleh kesejateraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Dalam hal ini, maka kedayagunaan pendidik sebagai alat pembayaran sangat bergantung pada pemegang alat kunci yang banyak menentukan keberhasilan proses pendidikan , yang telah berkembang di berbagai daerah dari sistem yang paling sederhana menuju sistem pendidikan Islam yang modern. Dalam perkembangan pendidikan Islam, di dalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam subsistem yang bersifat operasional dan teknis terutama tentang metode, alat-alat dan bentuk kelembagaan. Adapun hal yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan Islam tetap dapat dipertahankan sesuai dengan ajaran Islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah .
Pendidikan Islam menurut Zakiah Darajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukkan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis .Dari berbagai pengertian pendidikan Islam di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan Islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.
1.2  Rumusan Masalah
Ø  Masa masuk dan berkembangnya islam?
Ø  Bagaimana bentuk system pendidikan islam?
Ø  Pengaruh pendidikan Islam terhadap pendidikan Nasional?

1.3  Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan mempelajari pendidikan islam yaitu untuk mengetahui bagaimana pendidikan masa lalu dan masa sekarang serta pengaruhnya pendidikan islam terhadap pendidikan Nasional.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Masa masuk dan berkembangnya islam
Sejarah telah mencatat bahwa semua agama baik agama samawi atau agama wad’i  yang dikembangkan oleh para pembawanya dan juga para pengikutnya. Mereka yakin bahwa kebenaran dari tuhan itu harus di sampaikan kepada umat manusia untuk menjadi pedoman hidup. Di antara agama-agama besar di dunia ini adalah Yahudi, Nasrani, Islam, Hindu dan Budh, tetapi yang paling luas dan paling banyak pengikutnya ialah Nasrani dan Islam. Hal tersebut tentu berhubungan dengan usaha penyiaran oleh para pemeluknya. Terkadang usaha penyiaran agama bisa berjalan dengan lancar terkadang juga mengalami banyak kendala.
Pengembangan dan penyiaran agama islam termasuk paling dinamis dan cepat di bandingkan dengan agama-agama lainnya. Pada zaman Usman bin affan islam telah masuk di negeri-negeri bagian timursampai ke Tiongkokyang di bawa oleh para pedagang zaman di nasti tang. Dalam kurun waktu kurang dari satu abad dari kelahirannya islam telah tersebar jauh sampai ke Tiongkok, ke Afrika bagian utara, ke Asia kecil dan ke Asia bagian utara.
Ada dua faktor utama yang menyebabkan Indonesia mudah di kenal oleh bangsa-bangsa lain khususnya bangsa timur tengah, yaitu:
Ø   Faktor letak geografisnya yang strategis, Indonesia berada di persimpangan jalan raya internasoinal dari jurusan timur tengah menuju Tiongkokmelalui lautan dan jalan menuju benua amerika da Australia
Ø   Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang di butuhkan bangsa-bangsa lain misalnya: rempah-rempah
Beberapa pendapat tentang permulaan islam di Indonesia antra lain sebagai berikut: Bahwa kedatangan islam pertama di indonesia tidak identik dengan berdirinya kerajaan islam pertama di Indonesia. Mengingat bahwa pembawa islam ke indonesia adalah para pedagang , bukan misi tentara dan bukan pelarian politik. Mereka tidak ambisi langsung mendirikan kerajaan islam. Lagi pula indonesia pada zaman itu sudah  ada kerajaan hindu-budha. Jadi masa tenggang antara kedatangan orang islam pertama di indonesia dengan berdirinya kerajaan islam pertama adalah sangat lam.

2.2    Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam Di Indonesia
a.    Kyai haji Ahmad Dahlan (1869-1923)
Cita-citanya sebagai seorang ulama adalah tegas,yaitu beliau hendak memperbaiki masyarakat Indonesia berlandaskan agama islam. Usaha-usaha ditujukan untuk hidup beragama. Keyakinan beliau ialah bahwa untuk membangun masyarakat bangsa haruslah terlebih dahulu dibangun semangat bangsa
b.    Kyai Haji Hasyim Asy’ari ( 1871-1947)
Sepulang dari makkah ia membuka pesantren untuk mengamalkan dan mengembangkan ilmu pengetahuannya, yaitu pesantren Tebuireng. Pada tahun 1928 beliau menunjuk KH Ilyas menjadi kepala madrasah Salafiyah. Dibawah pimpinan KH Ilyas dimasukkan pengetahuan umum kedalam madrasah Salafiyah yaitu:
o   Membaca dan menulis huruf latin
o   Mempelajari bahasa Indonesia
o   Mempelajari ilmu bumi dan sejarah Indonesia
o   Mempelajari ilmu berhitung
c.    Kyai Abdul Halim (1887-1962)
Dia adalah pelopor gerakan pembaharuan di daerah Majalengka, Jawa Barat, yang kemudian berkembang menjadi perserikatan ulama, yang dimulai pada tahun 1911, yang kemudian berubah menjadi persatuan umat islam. Dan masih banyak tokoh pendidikan islam lainnya yang berusaha untuk membagikan ilmu pengetahuan nya.
2.3    sistem pendidikan islam di Indonesia
Pada awal perkembangan agama islam di Indonesia, pendidikan islam dilaksanakan secara informal. Seperti yang telah diterangkan, bahwa agama islam datang ke Indonesia dibawa oleh para pedagang muslim. Sambil berdagang mereka menyiarkan agama islam kepada orang yang mengelilinginya yaitu  mereka yang membeli barang dagangannya. Begitulah setiap ada kesempatan mereka memberikan pendidikan dan ajaran agama islam. Pendidikan dan pengajaran islam secara informal ini ternyata membawa hasil yang sangat baik sekali dan bahkan mentakjubkan, karena dengan berangsur-angsur tersiarlah agama islam diseluruh kepulauan Indonesia, mulai sabang sampai Maluku.
Adapun fakor mengapa islam dapat tersebar dengan cepat di seluruh Indonesia pada waktu itu adalah sebagai berikut:
a.    agama islam tidak sempit dan tidak berat melakukan aturan-aturannya, bahkan mudah untuk diturut oleh segala umat.
b.    Sedikit tugas  dan kewajiban umat islam
c.    Penyiaran islam itu dilakukan dengan berangsur-angsur
d.   Penyiaran islam dilakukan dengan cara kebijaksanaan dan cara sebaik-baiknya
e.    Penyiaraan islam itu dilakukan dengan perkataan yang mudah di pahami umum, dapat dimengerti oleh golongan bawah sampai golongan atas.
Adapun susunan pendidikan dan pengajaran islam pada zaman sultan agung mataram adalah sebagai berikut:
1.    Ringkat rendah – pengajian Al-Quran
2.    Tingkat menengah- pesantren desa
3.    Tingkat tinggi- pesantren besar
4.    Tinggi tinggi- pesantren keahlian dan perguruan tariqat
2.4    Pendidikan Islam dan Pendidikan nasional Indonesia
Antara pendidikan Islam dan pendidikan nasional Indonesia tak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hal ini dapat di telusuri dari dua segi, pertama dari konsep penyusunan system pendidikan nasional Indonesia itu sendiri, dan yang kedua dari hakikat pendidikan islam dalam kehidupan beragama kaum muslimin di Indonesia.
Penyusunan suatu system pendidikan nasional harus mementingkan masalah-masalah eksistensi umat manusia pada umumnya dan eksistensi bangsa Indonesia pada khususnya dalam hubungan dengan masa lampau, masa kini dan kemungkinan-kemungkinan perkembangan masa depan.
Dilihat dari segi hakikat pendidikan agama islam, ternyata kegiatan mendidik memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan agama islam baik keluarga, masyarakat, lebih-lebih di pusat-pusat peribadatan seperti langgar,surau atau mesjid yang dikelola oleh seorang petugas yang sekaligus sebagai guru agama. Sejarah mencatat, bahwa dengan system pendidikan islam seperti yang tersebut diatas, ditambah dengan usaha-usaha penyiaran agama di masyarakat, hasilnya sangat memuaskan dan bahkan menakjubkan. Didorong oleh kebutuhan akan pendidikan yang makin meningkat, maka timbullah lembaga-lembaga pendidikan keagamaan yang berupa madrasah dan pondok pesantren.
Dari uraian diatas jelas bahwa lembaga- lembaga pendidikan khusunya lembaga pendidikan islam merupakan modal dasar dalam menyusun pendidikan nasional Indonesia. Bangsa Indonesia mayoritas penduduknya beragama islam. Maka pendidikan yang dilaksanakan oleh umat islam di Indonesia berarti pula menjadi milik bangsa Indonesia. Kaitan pendidikan islam dengan pendidikan nasional akan semakin Nampak dalam rumusan pendidikan nasional, yaitu bahwa pendidikan nasional ialah usaha dasar dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertaqwa kepada tuhan yang maha esa ,nilai budaya, pengetahuan, keterampilan, daya ekstetika dan jasmaninya , sehingga ia dapat mengembangkan dirinya dan bersama-sama dengan sesama membangun masyarakatnya, serta membudayakan alam sekitarnya. Dari rumusan pendidikan Nasional menunjukkan bahwa agama menempati kedudukan yang sangat penting dan tak dapat dipisahkan dalam membangun manusia seutuhnya. Agama memberi motivasi hidup dan kehidupan serta alat pengembangan dan pengendalian diri yang amat penting. Agama mengatur hubungan manusia dengan tuhan yang maha esa, hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya yang dapat menjamin keselarasan.
Demikian kaitan antara pendidikan islam dan pendidikan nasional yang ternyata tak dapat dipisahkan satu sama lain. Pendidikan islam merupakan bagian yang integral dari system pendidikan nasional.
           

  

BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
Pendidikan islam dengan pendidikan nasional saling berkaitan,        Antara pendidikan Islam dan pendidikan nasional Indonesia tak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hal ini dapat di telusuri dari dua segi, pertama dari konsep penyusunan system pendidikan nasional Indonesia itu sendiri, dan yang kedua dari hakikat pendidikan islam dalam kehidupan beragama kaum muslimin di Indonesia. Dengan adanya pendidikan islam maka pendidikan nasional bisa terbantu dalam segi sarana dan prasarana
3.2  Saran
Dengan penulisa makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu kami meminta kritik  dan saran agar makalah kami ini menjadi sepurna, semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermafaat dan dijadikan modal dalam mempelajari lebih dalam mengenai sejarah pendidikan.





Daftar pustaka

Zuhairini, dkk. 2006. Sejarah pendidikan islam. Jakarta: Bumi aksara

http://islamwiki.blogspot.com/2011/04/makalah-sejarah-pendidikan-    islam.html#ixzz1sRIrowyn

No comments:

Post a Comment