Wednesday 18 March 2015

MAKALAH ASIA TENGGARA DEWASA INI

BAB I
PENDAHULUAN 
 1.1 Latar Belakang 
     Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mencatat sejarah baru dengan ditandatanganinya ASEAN Charter (Piagam ASEAN) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-13 ASEAN di Singapura. Piagam ASEAN tersebut diteken oleh 10 pemimpin negara anggota ASEAN, termasuk Myanmar. Kesepuluh kepala negara atau kepala pemerintahan ASEAN yang membubuhkan tanda tangan pada Piagam ASEAN itu adalah Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei Darussalam), PM Hun Sen (Kamboja), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Indonesia), PM Bouasone Bouphavanh (Laos), Abdullah Ahmad Badawi (Malaysia). Selanjutnya, PM Thein Sein (Myanmar), Gloria Maccapagal Arroyo (Filipina), PM Surayud Chulanont (Thailand), PM Nguyen Tan Dung (Vietnam), dan PM Lee Hsien Loong (Singapura). Asia Tenggara modern memiliki ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada sebagian besar negara-negara anggotanya dan semakin dekatnya integrasi regional. Singapura, Brunei dan Malaysia secara tradisional mengalami pertumbuhan yang tinggi dan pada umumnya dianggap sebagai negara-negara yang lebih maju di wilayah ini. Thailand, Indonesia dan Filipina dapat dianggap sebagai negara-negara berpenghasilan menengah di Asia Tenggara, sementara Vietnam pada beberapa waktu terakhir juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Beberapa negara yang masih tertinggal pertumbuhannya adalah Myanmar, Kamboja, Laos, danTimor Timur yang baru merdeka. Pada tanggal 8 Agustus 1967, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) didirikan oleh Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Setelah diterimanya Kamboja ke dalam kelompok ini pada tahun 1999, Timor Timur adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang bukan merupakan anggota ASEAN. Tujuan ASEAN adalah untuk meningkatkan kerjasama antar komunitas Asia Tenggara. ASEAN Free Trade Area (AFTA) telah didirikan untuk mendorong peningkatan perdagangan antara anggota-anggota ASEAN. ASEAN juga menjadi pendukung utama dalam terciptanya integrasi yang lebih luas untuk wilayah Asia-Pasifik melalui East Asia Summit. Asia tenggara khususnya ASEAn dewasa ini juga tidak lepas dari perkembangan teknologi-teknologi modern dan banyaknya terjalin kerjasama antar Negara ASEAN dengan negara-negara lainnya khususnya Tiongkok. Pada tahun 2012 bertepatan dengan sepuluh tahun penandatanganan Kesepakatan Kerangka Kerja Sama Ekonomi Komprehensif ASEAN-Tiongkok (Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation). Tahun 2012 juga merupakan tahun kerja sama ilmu pengetahuan Tiongkok-ASEAN. Melalui upaya kedua pihak, paket prakarsa yang diumumkan dalam pertemuan peringatan 20 tahun yang digelar tahun lalu telah dilaksanakan. Selain itu, pemberlakuan Zona Perdagangan Bebas ACFTA terus diintensifkan. Kerja sama pragmatis kedua pihak di bidang ilmu pengetahuan, pelestarian lingkungan, kebudayaan, dan pendidikan juga telah ditingkatkan secara stabil. Hubungan kemitraan strategis antara Tiongkok dan ASEAN terus mencapai hasil nyata. Kebanyakan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan kepada negara berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju. Ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam, dengan pengecualian Singapura. Dengan pembentukankawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. 

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 
• Bagaimana hubungan kerjasama ASEAN dengan Tiongkok? 
• Bagaimana rencana ASEAN dengan dengan Negara-negara lainnya? 

 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kerja Sama Tiongkok Dengan ASEAN 
   1. Politik, Pertahanan dan Keamanan 
Politik 
       Pada tahun 2012, Tiongkok terus memelihara kontak tingkat tinggi dengan negara-negara anggota ASEAN. Kunjungan timbal balik tingkat wakil menteri atau tingkat yang lebih tinggi antara kedua pihak sepanjang tahun 2012 telah dilakukan lebih dari 50 kali, sehingga semakin meningkatkan kepercayaan strategis, serta komunikasi dan koordinasi antara kedua pihak. Menteri Luar Negeri Tiongkok Yang Jiechi Juli lalu menghadiri rangkaian pertemuan tingkat menteri luar negeri dalam kerangka Forum Regional ASEAN. Pada kesempatan itu, Yang Jiechi menegaskan kebijakan Tiongkok untuk meningkatkan persahabatan negara bertetangga dan kerja sama saling menguntungkan dengan negara-negara anggota ASEAN. Untuk meningkatkan hubungan mekanisme Tiongkok dengan ASEAN, Tiongkok mendirikan perwakilan utusan diplomatik untuk ASEAN dengan Yang Xiuping sebagai Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN. Misi Diplomatik Tiongkok untuk ASEAN diresmikan pada 27 September. Tiongkok dan ASEAN memelihara komunikasi dan koordinasi erat di PBB, G-20, APEC, KTT Asia Timur, serta arena tingkat internasional dan regional lainnya untuk bersama memajukan pembinaan tatanan politik dan ekonomi internasional yang adil demi kontribusi positif bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional. 

 Kerja Sama di Laut Tiongkok Selatan 
       Tahun 2012 bertepatan dengan peringatan sepuluh tahun penandatanganan Deklarasi Perilaku (DoC) Laut Tiongkok Selatan. Secara umum, implementasi DoC memiliki momentum yang sangat baik. Pertemuan tingkat pejabat senior ke-4 dan sidang grup kerja ke-7 Tiongkok dan ASEAN tentang pelaksanaan DoC digelar di Beijing pada bulan Januari. Sedangkan pertemuan pejabat senior ke-5 digelar di Hanoi pada bulan Juni, dan telah dicapai kesepahaman yang luas mengenai pelaksanaan DoC dan peningkatan kerja sama praktis di Laut Tiongkok Selatan. Menurut program kerja tahun 2012 yang disahkan dalam pertemuan pejabat senior ke-4, Tiongkok menyelenggarakan seminar penanggulangan dan mitigasi bencana kelautan di Laut Tiongkok Selatan serta seminar ekosistem laut dan teknologi pemantauan di Laut Tiongkok Selatan. Tiongkok dan negara-negara ASEAN memelihara komunikasi dalam pembahasan dan penyusunan Kode Perilaku (CoC) Laut Tiongkok Selatan. Konsultasi informal antara ASEAN dengan Tiongkok tentang pelaksanaan CoC digelar di Phnom Penh pada 8 Juli dan 13 September. Dengan mendiskusikan isu-isu relevan, partisipan konsultasi telah meningkatkan kesepahaman dan mengekspresikan keinginan untuk bersama memelihara perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan. Tiongkok juga menghadiri Track 1.5 seminar on Coc yang digelar di Malaysia. 

Pertahanan dan Keamanan 
       Pada 29 Mei, Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Pertahanan Tiongkok Jenderal Liang Guanglie menghadiri pertemuan menteri pertahanan Tiongkok-ASEAN yang pertama di Phnom Penh. Pertemuan itu membahas situasi keamanan regional serta peningkatan kepercayaan dan kerja sama. Di bulan Mei, kepolisian Tiongkok bersama kepolisian dari tujuh negara ASEAN, termasuk Thailand, Malaysia, Kamboja, Indonesia, dan Filipina mengambil aksi bersama untuk menangkap 482 tersangka dalam kasus penipuan telekomunikasi, sehingga efektif membendung maraknya kejahatan jenis ini. Badan kepolisian dari Tiongkok dan ASEAN memelihara komunikasi erat melalui penyelenggaraan beragam seminar. Pada Mei lalu, pemerintah Tiongkok mengirim delegasi untuk menghadiri ASEAN Chiefs of Police Meeting (ASEANAPOL) ke-32 di Naypyidaw, Myanmar. Pada bulan Juni, program pelatihan kepala polisi senior digelar di provinsi Zhejiang. Dari Juni hingga Agustus, program pelatihan teknologi investigasi Tiongkok-ASEAN ke-9 digelar di Beijing. Selain itu, Tiongkok akan mengundang pejabat dari negara-negara anggota ASEAN untuk mengikuti workshop pejabat penegak hukum senior yang akan digelar di Tiongkok dalam tahun ini. 

2. Ekonomi Perdagangan dan Investasi 
       Volume perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN sepanjang tahun 2011 adalah sebesar US$ 362,85 miliar, atau meningkat 23,9 persen. ASEAN kini adalah mitra perdagangan terbesar ketiga bagi Tiongkok, sekaligus tujuan ekspor terbesar keempat dan sumber impor terbesar kedua bagi Tiongkok. Sedangkan Tiongkok adalah mitra perdagangan terbesar bagi ASEAN dalam tiga tahun terakhir. Volume perdagangan antara kedua pihak adalah sebesar US$ 288,89 miliar hingga akhir September 2012. Investasi dua arah antara Tiongkok dan ASEAN terus meningkat. Hingga akhir September 2012, volume investasi dua arah antara Tiongkok dan ASEAN mencapai US$ 94 miliar. Sejak tahun 2006, perusahaan Tiongkok telah mendirikan lima zona kerja sama ekonomi dan perdagangan di Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Indonesia, dengan luas yang direncanakan mencapai 31 kilometer persegi. Hingga akhir Juli 2012, Tiongkok telah menanam modal sebesar US$ 934 juta. Sebanyak 91 perusahaan beroperasi di zona itu, dengan nilai produksinya mencapai US$ 1,45 miliar, dan menciptakan hampir 8.000 kesempatan kerja. Hingga akhir Juli 2012, perusahaan Tiongkok menandatangani kontrak proyek di negara-negara ASEAN dengan nilai mencapai US$ 134,9 miliar, dengan turnover mencapai US$ 87 miliar. 

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 
      Pelestarian Lingkungan, serta Hak Kekayaan Intelektual Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tahun 2012 adalah tahun kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi Tiongkok-ASEAN. Kedua pihak telah mengadakan sejumlah aktivitas bertema kerja sama sains dan teknologi. Pada 18 Mei, sidang ke-7 Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bersama Tiongkok-ASEAN digelar di Naypyidaw, Myanmar. Pada 22 September, Pertemuan Menteri Ilmu Pengetahuan Tiongkok-ASEAN pertama digelar di Nanning, Guangxi, dihadiri Menteri Iptek Tiongkok Wan Gang, menteri ilmu pengetahuan dari sepuluh negara ASEAN, serta pejabat senior dari Sekretariat ASEAN. Pada hari itu juga, Program Mitra Ilmu Pengetahuan Tiongkok-ASEAN dicanangkan di Nanning. Proyek pertama dalam kerangka Program Mitra Ilmu Pengetahuan, yaitu diresmikannya pembentukan platform berbagi informasi data satelit. Pada Oktober dan November, workshop kebijakan sains teknologi dan managemen untuk negara ASEAN serta Forum Tiongkok-ASEAN digelar di Tiongkok. 

Pelestarian Lingkungan Tahun 2012, Tiongkok dan ASEAN aktif melaksanakan Strategi Kerja Sama Bidang Pelestarian Lingkungan, menyusun Program Aksi Kerja Sama Lingkungan Tiongkok-ASEAN, melakukan dialog kebijakan, pemberdayaan, dan penjajakan kerja sama dalam pelestarian lingkungan. 
Pelaksanaan Proram China-ASEAN Green Ambassador Plan Program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan manajemen pengambil kebijakan pemerintah melalui seminar dan komunikasi. Program juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas pelestarian lingkungan, mempromosikan kontak pemuda di bidang pelestarian lingkungan, dan mendorong inovasi teknologi yang ramah lingkungan. Pada 22-24 Mei 2012, Seminar Pemuda Tiongkok-ASEAN mengenai PembangunanHijau digelar di Beijing. Pada 15-21 Juli 2012, workshop ekonomi hijau dan manajemen lingkungan Tiongkok-ASEAN digelar di Beijing. 
Kerja Sama Pelestarian Keanekaragaman Hayati dan Pelestarian Ekosistem Pada 18 September 2012, seminar tentang praktik pelestarian keanekaragaman Tiongkok-ASEAN digelar di Beijing, untuk berbagi pengalaman dalam pelestarian biodiversitas. 
Hak Kekayaan Intelektual Pada tahun 2012, Tiongkok dan ASEAN melakukan kerja sama ekstensif dan mendalam di bidang perlindungan hak atas kekayaan intelektual. Untuk mendorong dialog Tiongkok dengan negara-negara ASEAN mengenai kemajuan pada tingkat internasional, regional, dan antar negara, serta untuk melaksnakan MoU Kerja Sama Hak Intelektual antara Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dan Negara-negara Anggota ASEAN, Tiongkok mengadakan seminar perlindungan Hak intelektual, pengetahuan tradisional dan sumber genetik Tiongkok-ASEAN 2012, dihadiri pejabat dari Tiongkok dan negara-negara ASEAN serta para pakar di bidang hak inteltektual. Seminar ini digelar untuk mengupayakan kerja sama. 
4. Kebudayaan, Pendidikan dan Pariwisata 
Kebudayaan 
     Pertemuan Menteri Kebudayaan Tiongkok-ASEAN pertama digelar di Singapura pada 25 Mei 2012. Dalam pertemuan ini disepakati pembentukan mekanisme pertemuan menteri kebudayaan antara kedua pihak, dan melakukaan pembahasan mengenai operasi mekanisme, kerja sama di bidang kebudayaan pada tahap lanjutan, serta Program Aksi Kerja Sama Kebudayaan Tiongkok-ASEAN. Sejak tahun 2006, Forum Industri Budaya Tiongkok-ASEAN telah diselenggarakan sebanyak enam kali, sehingga telah memberi kontribusi positif bagi sharing sumber kebudayaan, kerja sama praktis, dan peningkatan hubungan antara Tiongkok dan ASEAN. Pada tahun 2012, forum ini diganti namanya menjadi Forum Budaya Tiongkok-ASEAN, dan digelar di Nanning, Guangxi, pada 10-14 September. 
Pendidikan 
      1. Pekan Pertukaran Pendidikan Tiongkok-ASEAN 
       Pekan Pertukaran Pendidikan Tiongkok-ASEAN digelar di Provinsi Guizhou, Tiongkok pada 17-20 September. Aktivitas yang digelar antara lain forum rektor, festival budaya kuliner, seminar industri kebudayaan, forum pendidikan kedokteran, dan lain sebagainya. Aktivitas itu diikuti 600 perwakilan dari badan pendidikan, perguruan tinggi, kedutaan besar negara-negara ASEAN di Tiongkok, serta Pusat Tiongkok-ASEAN, Sekretariat ASEAN, dan ASEAN Univesity Network, serta sejumlah perwakilan dari perguruan tinggi Tiongkok. 
      2. Sepuluh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokasional Tiongkok-ASEAN 
   Dalam pertemuan pemimpin Tiongkok-ASEAN ke-14 pada tahun 2011, Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao mengajukan usulan tentang "pembentukan sepuluh pusat pendidikan dan pelatihan vokasional yang berorientasi pada negara-negara ASEAN untuk melatih sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi dan sosial". Saat ini, semua pusat itu telah selesai dibentuk. Lokasinya antara lain di Guangxi, Sichuan, Yunnan, Guizhou, Fujian, dan Heilongjiang. Bidang pelatihan termasuk pameran bisnis, kebudayaan, kesenian, bahasa Mandarin, keuangan, pengobatan tradisional, serta energi baru. 
Pariwisata 
     Pada beberapa tahun terakhir, Biro Pariwisata Nasional Tiongkok setiap tahun memberikan perlakuan istimewa bagi negara ASEAN dan Sekretariat ASEAN untuk mengikuti China International Travel Mart. Pada tahun 2012, Biro Pariwisata Nasional kembali menyediakan dua stan pameran bagi setiap negara ASEAN dan Sekretariat ASEAN. Lokasi stan pameran yang disediakan secara gratis itu diatur secara berdekatan. Tiongkok juga memberikan dukungan bantuan bagi kegiatan promosi yang diselenggarakan negara ASEAN. Pada Februari, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok serta Pusat Tiongkok-ASEAN dan Biro Pariwisata Nasional Tiongkok bersama menggelar forum pariwisata bertema Green Tourism yang pertama di Beijing. Pada April, dengan bantuan dari Biro Pariwisata Nasional, Pusat Tiongkok-ASEAN memimpin kru dari China Central Television (CCTV) ke Kamboja untuk meliput dan menyiarkan objek wisata dari negara itu

2.2 Pertumbuhan Tiongkok Rangsang Ekonomi Asia Tenggara 
      Menurut angka terbaru, pada triwulan ketiga tahun ini, pertumbuhan ekonomi Thailand tercatat 3.0 persen, Malaysia tercatat 5,2 persen, Vietnam 5,35 persen, Indonesia 6,17 persen, dan Filipina mencapai angka tertinggi sebesar 7,1 persen. Bursa saham negara-negara Asia Tenggara pun bermanifestasi cukup memuaskan. Bursa saham Thailand pada hari Sabtu lalu ditutup pada 1324,04 poin, sebagai rekor tertinggi selama 16 tahun terakhir. Pertumbuhan negara-negara Asia Tenggara cukup kuat pada triwulan ketiga. Pengamat berpendapat, hal tersebut disebabkan oleh tiga faktor utama, antara lain kebijakan moneter longgar yang dilaksanakan masing-masing negara, peningkatan pembangunan infrastruktur dan kebangkitan ekonomi Tiongkok. Kantor cabang STANDARD & POOR'S untuk Singapura menyatakan, pengaruh pertumbuhan ekonomi Tiongkok terhadap dunia kian signifikan, ketergantungan ekspor negara-negara Asia Tenggara pada Tiongkok juga terus meningkat. Misalnya, batu bara Indonesia, produk pertanian Thailand dan Vietnam semakin banyak diekspor ke Tiongkok. Permintaan pasar Tiongkok terhadap produk Asia Tenggara telah merangsang ekspor di negara-negara tersebut. Sekarang ini, sejumlah negara-negara Asia Tenggara ingin memperbesar ekspor produk pertanian ke Tiongkok. Mulai awal tahun ini, nilai ekspor beras Vietnam ke Tiongkok telah naik tajam. Menurut laporan Harian Investment Vietnam, dengan mengutip angka dari Biro Promosi Perdagangan Departemen Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, baru-baru ini 20 perusahaan pengekspor Vietnam di bidang kehutanan, pertanian dan perikanan akan berkunjung ke kota Nanning guna meninjau peluang bisnis dengan importir besar Tionkgok. Tiongkok dan Thailand juga menandatangani MoU untuk mengimpor beras dari Thailand. Perjanjian tersebut diyakini dapat meringankan kelebihan stok beras Thailand. Industri busana merupakan sector usaha ekpor terbesar di Kamboja. Pada paruh pertama tahun ini, Tiongkok telah membuka 16 pabrik busana di Kamboja. Ini menjadikan Tiongkok sebagai negara investor terbesar di bidang industri busana. Nilai investasi langsung non-moneter dari Tiongkok ke Kamboja tercatat sebesar US$ 258 juta sejak bulan Januari hingga Juni lalu, naik 68,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Saat ini, banyak perusahaan mesin berat Tiongkok termasuk SANY Grup, LiuGong Machinery, XCMG telah membuka bisnis di Kamboja. Negara-negara Asia juga giat menarik wisatawan dari Tiongkok guna memperluas pasar pariwisatanya. Di awal tahun ini, Thailand bermaksud menarik kunjungan sebanyak 2 juta wisatawan Tiongkok ke Thailand. Sejauh ini target tersebut telah tercapai, diperkirakan sekitar 2,2 juta wisatawan Tiongkok akan berkunjung ke negara Thailand sebelum akhir tahun ini. Kamboja juga meluncurkan strategi untuk menarik wisatawan Tiongkok, Kamboja berencana menarik kunjungan 500 ribu wisatawan Tiongkok sebelum tahun 2015 dan 1 juta wisatawan sebelum t 2020. Menurut laporan dari Ekonomi Times Vietnam, dari Januari hingga November tahun ini, sebanyak 1,287 juta wisatawan Tiongkok telah berkunjung ke Vietnam. Ini merupakan sumber pemasukan negara terbesar bagi Vietnam. Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN yang kian cepat, perhitungan melalui Renminbi (RMB) juga semakin popular di kawasan Asia Tenggara. Semakin banyak perusahaan ASEAN mengajukan permintaan untuk melakukan perhitungan dengan mata uang RMB dalam transaksi bisnis dengan Tiongkok. Saat ini, Asia tengah berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi baru di dunia. Sebagai perekonomian terbesar di Asia, perhitungan melalui RMB yang dimotori Tiongkok pasti akan memberi dampak signifikan bagi pembangunan ekonomi di kawasan ini. 

2.3 ASEAN dan Mitranya Akan Luncurkan Perdagangan Bebas. 
      Negara anggota ASEAN dan Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia baru memulai negosiasi untuk meluncurkan Kemitraan Komprehensif Ekonomi Regional (RCEP) Selasa lalu di Phnom Penh, Kamboja. Apabila perundingan RCEP dapat berakhir sebelum 2015, maka RCEP akan menjadi zona perdagangan bebas terbesar di dunia. Harian Jakarta Post mengatakan RCEP berfungsi sebagai inti dalam perekonomian di kawasan ASIA. Sebagai sponsor RCEP, ASEAN memiliki tiga tujuan. Pertama, ASEAN ingin menjadi salah satu motor perekonomian Asia-Pasifik bahkan di dunia. ASEAN juga telah berencana untuk membentuk Masyarakat ASEAN sebelum 2015. Kedua, persetujuan zona perdagangan bebas antar anggota besar ASEAN telah tercapai. Ketiga, ASEAN ingin terus berperan sebagai Key Driver dalam kerja sama ekonomi kawasan Asia Pasifik, khususnya Perjanjian Mitra Ekonomi Strategis Pan Pasifik (TPP). Sejak TPP diluncurkan Amerika Serikat, separuh anggota ASEAN telah berpartisipasi dalam perundingan TPP. Karena itu, ASEAN khawatir terhadap melemahnya fungsi TPP di kawasan ASEAN. Sejken ASEAN Surin Pitsuwan baru-baru ini mengatakan dibandingkan dengan TPP, RCEP lebih berprospek cerah, karena RCEP memiliki dasar yang lebih pragmatis. RCEP tidak akan menimbulkan perselisihan politik antar anggota ASEAN, sedangkan TPP telah mendatangkan perselisihan politik dan ketegangan. Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan di Kamboja mengatakan RCEP dibentuk agar ASEAN dapat bertindak sebagai key driver dalam pengembangan kawasan yang bersifat ASEAN-minded, tentunya dengan tetap mengutamakan pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. 

BAB III
PENUTUP 
 3.1 Kesimpulan 
     Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat. Asia tenggara juga menjalin hubungan dengan Negara-negara tetangganya salah satunya adalah tiongkok. Kerja sama yang dijalin adalah: • Bidang politik • Bidang pertahanan dan keamanandan pertahanan • Bidang ekonomi pertahanan dan investasi • Bidang kebudayaan, pendidikan dan pariwisata Baru-baru ini negara anggota ASEAN dan Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia baru memulai negosiasi untuk meluncurkan Kemitraan Komprehensif Ekonomi Regional (RCEP) Selasa lalu di Phnom Penh, Kamboja. ASEAN dengan Negara mitranya juga akan meluncurkan perdaganagn bebas. 

DAFTAR PUSTAKA
 
http://www.antarasumbar.com/berita/nasional/d/0/260491/adb-kekuatan-asia-tenggara-faktor-pertumbuhan-asia.html http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Asia_Tenggara#Asia_Tenggara_masa_kini http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara#Ekonomi 
http://id.china-embassy.org/indo/xwdt/t994617.htm

No comments:

Post a Comment