LANDASAN-LANDASAN
KURIKULUM DAN PENGAJARAN
A. LANDASAN FILOSOFIS BARAT
1.
Aliaran Idealisme
Memandang bahwa realitas akhir
adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan yang diperoleh melaui panca
indera adalah tidak pasti dan tidak lengkap. filsafat in berpendapat bahwa kebenaran itu berasal
dari “atas” , dari dunia supra-naural dari tuhan. Boleh dikatakan hampr semua
agama menganut filsafat idealisme. Kebenaran dipercayai datangnya dari tuhan
yang diterima melalui wahyu.kebenaran ini, termasuk dogma dan norma-normanya
bersifat mutlak. Apayang datang dari tuhan baik dan benar. Tujuan hidup adalah
menjalankan kehendak tuhan.
Filsafat ni umumnya diterapkan di sekolah yang
berorientasi religius. Semua siswa diharuskan mengikuti pelajaran agama
mengahair ktbah dan membaca kitab suci. Bisanya disiplin ini termasuk ketat,
pelanggaran diberi hukuman yang setimpal bahkan dapat dikeluarkan dari sekalah.
Namun pendidikan intelektual juga sangat diuntamakan dengan menentukan standar
mutu yang tinggi.
Tokoh-tokoh dalam aliran ini adalah: Plato, Elea dan Hegel,
Emanuael Kant, David Hume, AlGhazali
2. Aliran Realisme
Filsafat realisme mencari kebenaran di dunia ini
sendiri. Melalui pengamatan dan penelitian ilmiah dapat ditemukan hukum-hukum
alam. Mutu kehidupan senantiasa dapat ditingkatkan melalui kemajuan dalam ilmu
pengetahuan dan teknlogi. Tujuan hidup ialah memperbaiki kehidupan melalui
penelitian ilmiah.
Sekolah yang beraliran realisme mengutamakan
pengetahuan yang sudah mantap sebaga hasil penelitian ilmiah yang
dituangkan secara sistematis dalam berbagai disiplin ilmu atau mata
pelajaran. Di sekolah akan dimulai dengan teori-teori dan prinsip-prinsip yang fundamental,
kemudian praktik dan aplikasinya.
Karena mengutamakan pengetahuan yang esensial, maka
pelajaran “embel-embel” seperti keterampilan dan kesenian dianggap tidak perlu.
Kurikulum ini tidak memperhatikan minat anak, namun
diharapkan agar menarik minat anak terhadap pelajaran ademis. Ian harus
sungguh-sungguh mempelajari buku-buku berbagai disiplin ilmu. Penguasaan ilmu
ini yang banyak berkat studi yang intensif
adalah persiapan yang sbaik-baiknya bagi lanjutan studi dan kehidupan
dalam masyarakat.
Beberapa
tokoh yang beraliran realisme: Aristoteles, Johan Amos Comenius, Wiliam Mc
Gucken, Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John Stuart Mill.
3. Aliran
Pragmatisme
Aliran ini juga disebut aliran instrumentalisme atau
utilitarianisme dan berpendapat bahwa kebenaran adalah buatan manusia berdaskan
pengalamannya. Tidak ada kebenaran
mutlak, kenbenaran adalah
tentatif dan dapat berubah. Yang baik,
ialah yang berakibatkan pengalamannya.
Tidak ada kebenaran mutlak,
kebenaran adalah tentatif dapat berubah. Yang baik, ialah yang berkibat
baik bagi msyarakat. Tujuan hidup ialah mengabdi kepada masyarakat dengan
peningkatan kesejahteran manusia.
Tugas guru bukan mengajar dalam arti menyampaikan
pengetahuan, melainkan memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan berbagai
kegiatan guna memecahkan masalah, atau dasar kepercayaan bahwa belajar itu
hanyadpat dilakukan pleh anak sendiri, karena
“ dipompakan ke dalam otaknya”.
Pengetahuan diperoleh bukan dengan mempelajari mata pelajaran, melainkan
karena digunakan secara fungsional dalam memecahkan masalah.
Aliran ini berpendirian bahwa sekolah harus berada
pada garis depan pembangunan dan perubahan masyarakat. Sekolah ini menjauhi
indkrinasi dan mengajak siswa secara kritis menganalisis isu-isu sosial.
Dalam perencanaan kurikulum orang tua dan masyarakat
sering dilibatkan agar dapat memadukan sumber-sumber pendidikan formal dengan
sumber sosial, politik dan ekonomi guna memperbaiki ekonomi kondisi hidup
manusia. Banyak diantara peganut aliran ini memandang sekolah sebagai
masyarakat kecil.
tokoh yang menganut filsafat ini adalah: Charles sandre Peirce,
wiliam James, John Dewey, Heracleitos.
4.
Aliran
Eksistensialisme
Memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara
umum, eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman
manusia dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema
rasional untuk hakekat manusia atau realitasFilsafat ini mengutamakan individu sebagai faktor
dalam menentukan apa yang baik dan benar. Norma-norma hidup berbeda secara
individual dan ditentukan masing-masing secara bebas, namun dengan pertimbangan
jangan menyinggunng perasaan orang lain. Tujuan hidup adalah menyempurnakan
diri, merealisasikan diri.
Sekolah yang berdasarkan eksistensialisme mendidik
anak agar ia menentukan pilihan dan keputusan sendiri dengan menolak otoritas
orang lain. Ia harus bebas berpikir dan mengambil keputusan sendiri secara
bertanggungjwab. Sekolah ini menolah segala kurikulum, pedoman, intruksi, buku
wajib, dan lain-lain dari pihak luar. Anak harus mencari identitasnya sendiri,
menentukan standardnya sendiri dan kurikulumnya sendiri. Dengan sendirinya
mereka tidak dipersiapkan untuk menempuh ujian nasional.
Dari segala mata pelajaran, mungkin ilmu-ilmu sosial
yang paling menarik mereka. Pendidikan moral tidak diajarkan kepada mereka,
juga tidak ditetapkan aturan-aturan yang harus mereka patuhi.
Beberapa tokoh dalam
aliran ini: Jean Paul Satre, Soren Kierkegaard, Martin Buber, Martin Heidegger,
Karl Jasper, Gabril
5.
Humanisme
Ada beberapa
nilai dan sikap dasar manusia yang ingin diwujudkan melalui pendidikan
humanistik yaitu:
-
Manusia yang menghargai dirinya sendiri
sebagai manusia
-
Manusia yang menghargai manusia lain
seperti halnya dia menghargai dirinya sendiri.
-
Manusia memahami dan melaksanakan kewajiban
dan hak-haknya sebagai manusia.
-
Manusia memanfaatkan seluruh potensi
dirinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
-
Manusia menyadari adanya Kekuatan Akhir
yang mengatur seluruh hidup
-
Terimalah setiap anak apa adanya,
lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya
-
Berilah anak pengalaman sukses sehingga
tumbuh percaya diri
-
Jangan memaksakan kehendak, karena tanpa
dipaksa setiap individu akan bergerak untuk memnuhi kebutuhannya
-
Ukuran keberhasilan tiap anak
berbeda-beda. Yang harus dilakukan adalah membantu anak sesuai dengan
kemampuannya
-
Berilah anak toleransi, dorongan
semangat, penghargaan serta rasa persahabatan.
-
Berilah anak kebebasan yang disertai
rasa hormat dan tanggung jawab
B. ALIRAN
FILSAFAT BARAT
1. Perennialisme
Aliran ini bertujuan mengembangkan kemampuan
interlektual anak melalui pengetahuan yang
abadi , universal dan absolut. Atau perenial yang ditemukan dan
diciptakan para pemikir unggul sepanjang masa, yang dihimpun dalam buku agung.
Kurikulum yang diinginkan oleh aliran ini terdiri
atas subject atau mata pelajaran yang terpisah sebagai disiplin ilmu dengan
menolak penggabungan seperti IPA atau IPS. Hanya mata pelajaran yang
sungguh-sungguh mereka anggap dapat mengembangkan kemampuan interlektual
seperti matematika , fisika, kimia, biologi, yang diajarkan, sedangkan yang berkenaan emosi dan jasmiani seperti
seni rupa, olah raga, sebabnya dikesampingkankan. Kurikulum ini memberikan
persiapanyang sungguh-sungguh bagi studi di perguruan tinggi. Beberapa tokoh pendukung gagasan ini
adalah: Robert Maynard Hutchins dan ortimer Adler.
2. Essensialisme
Menekankan
pentingnya pewarisan budaya dan pemberan pengetahuan dan keterampilan pada
peserta didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna. Beberapa tokoh dalam aliran ini:
william C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed dan Isac L. Kandell.
3. Progresivisme
Menekankan pada
pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi
pengalaman belajar proses. Aliran
ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar
di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan
pada guru atau bidang muatan. Beberapa tokoh dalam aliran ini : George Axtelle,
william O. Stanley, Ernest Bayley, Lawrence B.Thomas, Frederick C. Neff
4. Rekontruktivisme
Lebih jauh menekankan tentang pemecahan maslah,
berfikir kritis dan sejenisnya. Gerakan ini lahir didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum
progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah
masyarakat yang ada sekarang. Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count
dan Harold Rugg pada tahun 1930, ingin membangun masyarakat baru, masyarakat
yang pantas dan adil. Beberapa tokoh dalam aliran ini:Caroline Pratt, George
Count, Harold Rugg.
No comments:
Post a Comment