BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penulisan karya ilmiah ini berdasarkan masalah yang terdapat pada
kesalahan penggunaan kata-kata pada baleho dan spanduk. Alasan pemilihan topik
ini karena banyak sekali pemilihan kata-kata yang tidak sesuai dengan
kaedah-kaedah EYD Bahasa Indonesia. Dengan adanya penelitian ini dapat kita
ketahui kesalahan-kesalahan yang terdapat pada baleho dan spanduk. Kemudian
mencari unsur-unsur kata yang benar.
Pemilihan-pemilihan kata dalam pembuatan
spanduk dan baleho haruslah benar. Mustakim (1994:42-58) mengemukakan beberapa
kriteria yang harus diperhatikan dalam mengungkapkan gagasan. Kriteria tersebut
adalah sebagai berikut: (1) ketetapan, yaitu berkaitan dengan kemampuan memilih
kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat, dan gagasan itu dapat
diterima secara tepat oleh pembaca atau pendengar, (2) kecermatan, yaitu
berkaitan kata yang benar-benar diperlukan untuk mengungkapkan gagasan
tertentu, (3) keserasian, yaitu berkaitan dengan kemampuan menggunakan
kata-kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya, (4) kelaziman, yaitu
berkaitan dengan hubungan antar makna kata. Dari ke-4 kriteria tersebut dapat
kita simpulkan bahwa dalam pemilihan kata haruslah sesuai dengan kaedah-kaedah
yang ditentukan agar kesalahan-kesalahan itu tidak terjadi supaya para pembaca
memahami maksud dari kata-kata yang terdapat pada baleho dan spanduk.
Dengan mengikuti ketentuan yang berlaku
maka kita dapat memahami manfaat praktis dalam pemilihan kata-kata. Bentuk yang
tepat adalah bentuk yang tersusun sesuai dengan kaedah pembentukan kata dan
situasi pemakaiannya sehingga pembaca dengan mudah memahami makna yang dimaksud
oleh penulis.
1.2 Masalah
1.
Mengapa bisa terjadi kesalahan pemilihan kata pada baleho dan
spanduk?
2.
Apa yang harus dilakukan agar kesalahan pemilihan kata itu
tidak terjadi?
3.
Bagaimanakah penyelesaian pemilihan kata menurut teori!
1.3 Tujuan
Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menjawab kesalahan-kesalahan
pemilihan kata pada baleho dan spanduk agar kesalahan pemilihan kata-kata tidak
terjadi kedua kalinya. Penyelesaian dilakukan berdasarkan kaedah-kaedah bahasa
Indonesia baik dan benar. Agar tercipta bahasa Indonesia yang sesungguhnya.
BAB II
Metodelogi Penelitian
2.1 Lokasi Penelitian
Berdasarkan kesepakatan yang dilakukan antara dosen pembimbing dengan
mahasiswa-mahasiswa yang bersangkutan. Dengan itu, mencapai kesepakatan lokasi
penelitian dilakukan pada kecamatan Darussalam Aceh Besar. Berdasarkan judul
karya ilmiah “Analisis kesalahan penulisan bahasa Indonesia pada baleho dan
spanduk di kecamata Darussalam.”
2.2 Populasi dan Sampel
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan
mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran
penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok digunakan
istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Didalam
penelitian ini hanya diambil beberapa sampel kesalahan penulisan pada baleho dan spanduk. Karena, berdasarkan
tinjauan lapangan tidak terdapat banyaknya baleho dan spanduk di kecamatan
Darussalam.
Sampelnya sebagai berikut:
1.
“DITELPON HADIAH JUTAAN RUPIAH !” (iklan Exis)
2.
“MAAF, JALAN TERGANGGU, ADA KEGIATAN PROYEK”
3.
“EXTR3M” (iklan rokok)
4.
“TAATI RAMBU LALU
LINTAS,DEMI KESELAMATAN BERSAMA”
5.
“PAKE HONDA SEKARANG” (iklan honda)
6.
“KASI DISKON”
7.
“AYAM KEJARRRR”
2.3 Kumpulan Data
Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan
data adalah penelitian lapangan. Dalam penelitian lapangan ini dianjurkan agar
setiap anggota tim bekerja sama dalam mengumpulkan data berjumlah enam orang.
Agar penelitian dapat dilakukan dengan baik maka membutuhkan jadwal waktu
pelaksanaannya. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih dua minggu dari pengumpulan
data sampai dengan penulisan laporan penelitian.
2.4 Metode dan Teknik
Metode yang dilakukan adalah tinjauan lapangan
kemudian data yang sudah terkumpul akan dianalisis berdasarkan teori-teori
bahasa Indonesia baik dan benar. Dengan metode ini akan tercapai sebuah hasil
penelitian mengenai kesalahan-kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam
baleho dan spanduk. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
merujuk pada berbagai sumber yang berhubungan dengan penelitian. Pendekatan
perbandingan antara kesalahan penulisan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
akan diuraikan pada bab III.
Berkaitan dengan ini, Keraf (1994:88-99)
mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai ketepatan
diksi, yaitu
(1)
Membedakan secara cermat denotasi dari konotasi;
(2)
Membedakan dengann cermat kata-kata yang hampir bersinonim;
(3)
Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya;
(4)
Menghindar dari menciptakan kata-kata sendiri;
(5)
Mewaspadai penggunaan akhiran asing;
(6)
Menggunakan verba berpreposisi secara idiomatik;
(7)
Membedakan kata umum dan kata khusus;
(8)
Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata
yang sudah dikenal.
Dari beberapa ketetapan diksi diatas
hanya sebahagian yang dapat kita ambil sebagai metode penelitian. Selain
ketetapan diksi diatas masih banyak teori-teori lain dalam EYD bahasa Indonesia
yang kami gunakan sebagai pedoman penelitian. Supaya penelitian bisa tersusun
dengan baik,benar,logis, dan sistematis.
BAB III
Hasil Penelitian
3.1 Bahasa Baik dan Benar Berdasarkan Teori
Bahasa Indonesia baik dan benat adalah
bahasa berdasarkan EYD( Ejaan Yang Disempurnakan) ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
atau disebut EYD dinyatakan mulai berlaku pada tahun 1978 melalui keputusan
menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No. 0543a/U/1987.
Dikatakan Ejaan yang disempurnakan karena ejaan tersebut merupakan hasil
penyempurnaan dari beberapa ejaan yang pernah disusun dan berlaku sebelumnya.
Secara alamiah kita bisa berbahasa Indonesia sehari-hari tetapi, secara ilmiah
kita belum mampu berbahasa Indonesia baik dan benar. Dalam kehidupan
sehari-hari banyak kita jumpai kesalahan-kesalahan baik secara lisan maupun
tulisan. Seperti contoh yang ada pada baleho dan spanduk.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia
diperlukan ketetapan, kesesuaian, dan kelaziman penggunaan kata-kata dalam
sebuah kalimat sangat diutamakan, ketetapan menyangkut makna kata dan sebuah
kalimat untuk mengungkapkan sebuah gagasan. Sementara kesesuaian yang dimaksud
dengan kecocokan kata-kata yang di pakai dalam kesempatan atau situasi dan
keadaan pembaca. Kelaziman berkaitan dengan penggunaan kata-kata di dalam
tulisan sesuai dengan yang digunakan oleh masyarakat pembaca sehingga karya
tersebut dapat dimengerti. Mustakim (1993:70) mengatakan bahwa pemilihan kata
merupakan aspek yang cukup penting dalam penggunaan bahasa karena pemilihan
kata yang tidak tepat, selain menyebabkan ketidakefektifan bahasa yang
digunakan juga dapat menganggu kejelasan informasi yang disampaikan.
Djunaidi ( dalam Wildan dan Ridwan
Ibrahim [Ed] 2003) mengemukakan bahwa ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memilih kata
untuk penulisan ilmiah. Prinsip tersebut adalah (1) kata-kata yang digunakan adalah
kata-kata yang baku,(2) kata-kata yang dipilih harus mengungkapkan pengertian
yang tepat,(3) kata dan pembentukannya harus sesuai dengan kaidah bahasa yang
digunakan,(4) kata atau kelompok kata yang digunakan harus sesuai dengan maksud
yang diinginkan,(5) kata yang digunakan adalah kata yang lazim dipakai dalam
bidang tersebut,(6) kata-kata yang di gunakan bersifat netral,(7) kata atau
istilah dari bahasa asing sedapat mungkin dihindarkan,(8) kata atau istilah
dalam bidang ilmu harus digunakan,(9) pengertian kata atau istilah dari bahasa asing
harus konsisten,dan (10) penggunaan kata dari bahasa Indonesia yang belum umum
untuk pengganti kata atau istilah asing sebaiknya menyertakan kata atau istilah
asing itu di dalam kurung dan cukup sekali saja.
3.2
Kesalahan-Kesalahan Penulisan pada Baleho dan Spanduk
1.
DITELPON HADIAH JUTAAN RUPIAH ! (iklan Exis)
Kalimat diatas tidak logis, pada umumnya kalimat tersebut membingungkan
para pembaca. Makna yang disampaikan tersalur pada pembaca, tetapi cara
penyusunan dan pemilihan kata salah. Karena pada umumnya hadiah tidak bisa menelepon.
2.
MAAF, JALAN TERGANGGU, ADA KEGIATAN PROYEK
Pada
umumnya jalan tidak terganggu karena jalan digunakan sebagai jalur untuk
dilalui para pengguna jalan. Apabila ada kegiatan proyek jalan tidak terganggu,
tetapi yang terganggu pengguna jalan.
Menurut pengamatan kami seharusnya kalimat yang benar adalah “ maaf
perjalanan anda terganggu, ada kegiatan proyek”.
3.
EXTR3M (iklan rokok)
Dalam penulisan bahasa Indonesia istilah
bahasa asing sedapat mungkin dihindari dalam penulisan. Hal ini perlu
diperhatikan apabila tulisan tersebut di tujukan pada masyarakat umum. Jika
kata-kata tersebut tidak dapat dihindari, penulis harus berhati-hati
menggunakannya karena kata-kata tersebut dapat memberikan nuansa yang berbeda
dengan makna terjemahannya. Dalam pembentukan kosakata sedapat mungkin dihindari
pemasukan angka dalam kosakata tersebut. Agar tidak terjadi interpretasi yang
berlainan.
4.
TAATILAH RAMBU LALU LINTAS, DEMI KESELAMATAN BERSAMA
Kalimat tersebut tidak perlu di cetus
apalagi memampangkannya di jalan atau tempat-tempat umum. Kita semua setuju
bahwa disemua kawasan publik, khusus di Aceh, harus tertib lalulintas, mematuhi
rambu-rambu lalulintas dan memakai helm. Jika ada pernyataan seperti itu,
berarti ada kawasan yang boleh tidak tertib lalu lintas.
5.
PAKE METIK HONDA SEKARANG (iklan honda) dan KASI DISKON
Bahasa selalu tumbuh dan berkembang
sesuai dengan perkembangan masyarakata pemakainya. Semakin maju suatu
masyarakat maka semakin maju pula pembendaharaan kosakata. Perkembangan tulisan
bahasa pertama-tama tampak dari pertambahan kosakata baru. Setiap penulisan
harus menghindari pemakaian kata ciptaanya sendiri karena dapat menimbulkan
kesenjangan pemahaman bagi pembaca.
Kata pake
pada kalimat diatas merupakan kata yang tidak baku, seharusnya kata pake harus digantikan dengan pakai. Agar kata dan pembentukannya
dapat di pahami dengan baik. Kata kasi
diskon juga merupakan kata yang tidak baku dan tidak sesuai dengan EYD.
karena kata kasi dan diskon maknanya sama, dan juga merupakan
pemborosan kata.
6.
AYAM KEJARRRR
Kalimat tersebut bagi para pembaca merupakan kata-kata yang tidak logis.
Dan dalam kalimat tersebut mengandung pemahaman yang berbeda-beda. Dan dalam
kalimat tersebut mempunyai unsure-unsur pemborosan huruf.
BAB IV
Kesimpulan dan
Saran
4.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi
yang digunakan oleh penduduk Indonesia. Bahasa Indonesia telah beberapa kali
disempurnakan. Pada tahun 1987 melalui keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 0543a/U/1987. Mencapai hasil penyempurnaan
dari beberapa ejaan yang pernah disusun dan berlaku sebelumnya.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita
jumpai kesalahan-kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Baik tulisan maupun lisan. Oleh karena itu, dalam menggunakan bahasa Indonesia
harus mematuhi kaedah-kaedah yang telah ditentukan. Ketetapan,kesesuaian dan
kelaziman penggunaan kata-kata dalam sebuah kalimat sangat diutamakan. Apabila
bahasa salah mencerminkan pikiran kacau. Banyak kita jumpai kesalahan-kesalahan
yang kita lihat sekarang seperti pada baleho dan spanduk. Mereka beranggapan
bahwa berbahasa dan menulis dalam bahasa Indonesia sangatlah mudah.
Kosakata merupakan dasar yang utama bagi
seseorang untuk mengungkapkan pokok pikirannya. Semakin banyak kosakata yang
dikuasai semakin mudah bagi seseorang untuk mengemukakan gagasannya kepada
orang lain.
4.2 Saran
Dengan mengetahui kaedah-kaedah bahasa
yang baik, maka seseorang akan mudah berkomunikasi. Tidak semua orang bisa
berkomunikasi dengan baik, karena banyak hal yang dilupakan, seperti mengikuti
kemajuan masyarakat. Dengan perkataan
sikap kita harus mengakui bahwa pelajaran bahasa Indonesia itu penting,
meskipun secara alamiah kita bisa berbahasa Indonesia dan secara ilmiah kita
belum mampu berbahasa Indonesia dengan baik,benar dan logis. Saran dari kami
adalah agar sukses belajar dan menggunakan bahasa Indonesia di perlukan sikap
positif. Artinya belajar bahasa Indonesia itu penting.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi. Suminar Setiati. 1986. Penuntun Penulisan Ilmiah. Jakarta: UI-Press.
Azwardi. 2008. Menulis karya ilmiah. Banda Aceh.
Depdikbud. 1983. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Ende Flowers: Nusa Indah.
Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Gramedia.
Tanjung.
Bahdin Nur dan Ardial. 2005. Pedoman
Penulisan Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
No comments:
Post a Comment